Google, Mesin Pintar Pendulang Uang

Deen MF

Bisa dikatakan tidak ada mesin pencari yang lebih pintar daripada Google. Bila anda lihat usaha Bing untuk mengurangi (bukan untuk mengalahkan) dominasi Google, anda bisa tarik kesimpulan bahwa bisa dikatakan usaha tersebut sejauh ini hampir tidak ada hasilnya. Google dengan berbagai macam produknya, terutama mesin pencari, Android, YouTube dan masih banyak lainnya kini merupakan mesin uang yang cukup kencang menghasilkan uang. Bila kita lihat laporan kuartal ke empat tahun 2012 yang diumumkan dua hari yang lalu, Google memperoleh 14,42 miliar dollar pendapatan. Uang sebanyak itu bukan uang yang sedikit. Ditambah lagi kini Google memiliki uang cash yang menganggur hampir 50 miliar dollar AS.
Pertanyaannya, bagaimana Google menghasilkan uang sebannyak itu? Tentunya dengan berbagai produk. Produk dihasilkan oleh karyawan Google yang merupakan ujung tombak Google untuk bersaing dengan perusahaan lain, seperti Apple Inc., Facebook, Amazon dan Microsoft. Produk yang baik tentu tidak terlepas dari pengelolaan karyawan yang sangat baik. Google telah membuktikan diri menjadi tempat bekerja paling baik di dunia versi Forbes untuk ke empat kalinya berturut-turut. Ini sebuah bukti bahwa karyawan Google sangat betah bekerja di Google karena dikelola sangat profesional.
Posisi Google di peringkat teratas ini hampir tidak bisa disaingi oleh Apple Inc., Facebook, Amazon, dan Microsoft. Apple Inc., Facebook, dan Amazon bahkan tidak termasuk dalam daftar perusahaan paling baik untuk bekerja. Hanya Microsoft yang masuk, itupun di posisi ke-75. Namun sebenarnya Google bukan tanpa masalah sumber daya manusia, terutama pekerja perempuan. Dalam sebuah artikel di Slate Magazine, diungkapkan beberapa tahun yang lalu, banyak pekerja perempuan yang meninggalkan Google. Sebagai catatan, sebagai sebuah perusahaan teknologi, pekerja Google lebih didominasi kaum laki-laki. Situasi seperti ini kurang nyaman bagi eksekutif Google dan berusaha meningkatkan jumlah perempuan yang bekerja di Google. Pertanyaannya, bagaimana caranya agar pekerja perempuan mau bekerja di Google dan betah (tidak keluar lagi)?
Di sinilah peran departemen sumber daya manusia Google yang disebut People Operation. Departemen ini dikepalai oleh Laszlo Bock yang datang ke Google sekitar enam tahun yang lalu. Di tahun 2007, Bock memberikan benefit yang lebih bagi pekerja perempuan di Google seperti diikutip dari Slate berikut ini: New mothers would now get five months off at full pay and full benefits, and they were allowed to split up that time however they wished, including taking some of that time off just before their due date. If she likes, a new mother can take a couple months off after birth, return part time for a while, and then take the balance of her time off when her baby is older. Plus, Google began offering the seven weeks of new-parent leave to all its workers around the world.
Di perusahaan-perusahaan di Indonesia kita mengenal tiga bulan cuti hamil dan melahirkan. Namun setelah itu hampir tidak ada lagi kelonggaran agar bisa bekerja sambil membesarkan anak. Google tentu saja sangat berbeda dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia, bahkan dunia. Dengan kekuatan finansial yang lebih besar dan jumlah karyawan yang juga sangat besar, Google memberikan benefit lebih bagi pekerja perempuannya.
Ibu yang baru saja melahirkan memperoleh lima bulan cuti yang dibayar penuh dan benefit penuh. Mereka dibebaskan untuk mengambil waktu kapan cuti sebelum melahirkan, apakah sebelum atau sesudah melehirkan. Setelah melahirkan pun, ibu yang baru saja melahirkan tersebut bisa mengambil waktu beberapa bulan untuk bekerja part time sambil membesarkan anak mereka. Selain itu Google memberikan cuti selama tujuh minggu bagi orang tua baru di seluruh dunia. Artinya jika istri anda melahirkan, dan anda merupakan karyawan Google, anda dapat cuti yang dibayar penuh selama tujuh minggu. Hal ini mungkin tidak pernah ada di perusahaan lainnya di dunia.
Tempat Kerja Paling Enak

Pemurahnya Google kepada pekerjanya sebenarnya bukan isu baru. Banyak sumber mengatakan bahwa bekerja di Google sangat menyenangkan. Banyak tersedia makanan gratis yang diolah oleh koki Google sendiri. Kebanyakan makanan tersebut juga memperhitungkan kadar gula, karbohidrat agar seimbang sehingga kesehatan pekerja Google bisa terjamin. Baru-baru ini, sebagaimana diungkap oleh Forbes, Google makin jauh meninggalkan perusahaan lain dalam hal memberikan benefit bagi karyawannya. Dalam sebuah wawancara dengan Forbes, Google Chief People Officer, Laszlo Bock mengatakan bahwa bilamana seorang karyawan Google meninggal, keluarga atau pasangan yang ditinggalkannya akan menerima 50% gaji dari karyawan tersebut selama sepuluh tahun ke depan.
Ketentuan tersebut berlaku bagi semua karyawan Google yang jumlahnya 34.000 di seluruh dunia tanpa memandang lamanya mereka bekerja. Tidak hanya itu. Google juga akan memberikan uang kepada anak karyawan yang ditinggalkan sebanyak 1.000 dollar sebulan sampai anak tersebut berusia 19 tahun atau 23 tahun jika menempuh pendidikan penuh. Tambahan lagi, pasangan yang ditinggalkan akan memperoleh keutungan saham. Dengan berbagai benefit yang sangat tinggi tersebut, tentu masuk akal Google menjadi impian banyak orang sebagai tempat bekerja. Nah jika anda ingin juga memperoleh benefit seperti di atas, tiada lain harus menjadi karyawan Google.
Tags